Mahasiswa Cerdas Berpikir dan Bertindak untuk Bangsa


    Mahasiswa adalah tonggak pembangunan bangsa ini. Semua orang menyetujui hal itu. Kemana arah bangsa ini para generasi mahasiswalah yang menentukan arahnya. Para kaum tua telah lelah dengan segala kesulitan dalam bangsa dan negara ini. Semua mahasiswa seharusnya menyadari peran mereka dalam menentukan arah bangsa ini. Namun, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang hanya sibuk memperhatikan jalannya politik bangsa ini tapi lupa kalau ia masih punya tanggung jawab dalam kuliahnya. Banyak mahasiswa yang sibuk beraksi dijalanan dengan segala orasi yang mereka lakukan. Dilain sisi kuliah mereka terbengkalai. Bagaimana bisa bangsa ini maju jika mahasiwa hanya bisa berkata namun kewajibannya ia lupakan. Inilah salah satu pemicu seringnya terjadi kericuhan saat mahasiwa melakukan demonstrasi dijalanan. Karena satuhal yang mereka luapkan hanya emosi dan tidak berlandaskan pengetahuan dan pemikiran yang panjang. Jika memang mereka memiliki pemikiran yang panjang mungkin mereka tidak berada disitu saat itu, mungkin mereka seharusnya duduk dalam ruang kelas kuliah. Sungguh ironi yang menyayat hati, tapi itulah fakta yang kita temukan saat ini.
    Saya adalah bagian dari mahasiwa itu dan saya juga memahami bahwasanya hal itu memang banyak terjadi dilingkungan saya. Dilain sisi adapula mahasiswa yang hanya fokus belajar tanpa memperhatikan perkembangan bangsa ini. Sungguh dua hal yang sangat bertolak belakang dan keduanya tentu sama-sama tidak baik. Untuk apa kita belajar jika kita lupa tujuan dari kita belajar, apa tujuan dari ilmu yang kita peroleh itu. Tipe yang seperti inilah banyak yang merasa bahwa ilmu yang didapat untuk bekal dirinya sendiri. Akhir dari itu semua, intelektual yang didapat bukan untuk membangun bangsa ini melainkan dia akan lebih tertarik untuk membagikannya bagi dunia luar yang dianggapnya lebih baik dari negara ini. Itulah yang terjadi jika kita tidak mengenali dan mencintai bangsa ini. Terkadang banyak hal juga yang memicu hal itu bukan hanya dari segi pribadi mahasiwa itu melainkan juga dari pihak pemerintah bangsa ini yang terkadang kurang menghargai pemikiran para generasi muda ini. Banyak sekali permasalahan bangsa ini yang sungguh memerlukan sentuhan intelektual para mahasiswa sebagai generasi muda. Mulai dari korupsi, kemiskinan, kesehatan dan sebagainya. Semua tidak pernah lepas dari negeri katulistiwa ini.

     Tak dapat dipungkiri masalah yang ada dibangsa ini selalu datang silih berganti, dan terlalu sering bertambah daripada berkurang. Mahasiswa, mana mahasiswa kesayangan bangsa ini ? di jalanan, di perpustakaan ataukah di ranjang.  Mahasiswa sebenarnya bukanlah usia yang labil lagi dalam menentukan jati diri, namun pada kenyataan justru pada tingkat mahasiwa ini banyak sekali perilaku yang justru melebihi kenakalan anak SMA yang notabene masih jauh lebih labil. Sungguh memalukan jika bangsa ini harus berpengharapan pada mahasiswa yang memberikan contoh yang benar terhadap juniornya saja tidak bisa. Itulah fakta yang nyata terjadi saat ini. Berapa banyak kericuhan yang terjadi diantara mahasiwa tentu lebih banyak dan lebih parah daripada yang dilakukan oleh para pelajar SMA. Berapa kali mahasiwa berdemonstrasi di jalanan dan berapa banyak sarana umum yang rusak tak berarti. Mungkin hal ini sungguh sepele dihadapan mahasiswa, yang ada dalam pikiran yang penting beraksi dan menunjukkan nyali didepan anggota DPR kah, Bupati, Gubernur ataupun Presiden. Namun, pernahkah kita berpikir, apakah arti dari aksi itu jika tak ada perubahan yang ditimbulkan ? tujuan dari aksi itu sendiri adalah memberikan masukan kepada pemerintah dalam memberikan keputusan atau dalam menentukan suatu kebijakan agar tidak memberatkan rakyat banyak. Suatu tujuan mulia, namun mengapa penyampaiannya tidak dengan cara yang indah, seindah tujuannya. Selalu dengan kekerasan dan ditutup dengan kericuhan dan bahkan sampai ada yang meregang nyawa. Tidak semua itu kesalahan mahasiswa, disisi lain ada sisi pemerintah yang kurang mendengar apresiasi mahasiwa yang telah rela berdemontrasi. Bukan bertemu dengan pihak yang mereka tuju justru mereka diperhadapkan pada segerombolan orang berseragam yang berdiri tegak menjaga pintu pagar yaitu polisi. Itulah salah satu pemicu, meningkatnya emosional para mahasiwa sehingga terjadi keributan.
Sudah sewajibnya mahasiwa menjadi tonggak perubahan bagi bangsa ini. Sejak jaman kemerdekaan mahasiswa sudah menjadi satu kesatuan dalam perubahan bangsa ini. Dalam proses pembangunan bangsa, Mahasiswa dan Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Namun saat ini yang menjad andalan mahasiwa hanyalah berbicara dibelakang tanpa berani mehyatakannya. Padahal bangsa ini begitu membutuhkan solusi pembangunan dari para mahasiwa yang memiliki inteletualitas yang tinggi. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika kekurangan sumber agent of change.
Dibalik semua kelemahan yang dimiliki mahasiswa, mengapa bangsa ini masih mengharapkan campur tangan mahasiswa. Seberapa pentingkah arti mahasiwa bagi bangsa ini. Sungguh banyak hal luar biasa yang dapat dilakukan mahasiswa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, intelektualitas mahasiwa, kreatifitas, sifat kritis dan banyak hal lain yang membuat bangsa ini membutuhkan campur tangan mahasiswa dalam membawa perubahan bagi bangsa ini. Begitu banyak potensi yang luar biasa dalam diri mahasiwa yang ada dalam bangsa ini.
Pertama, dari segi karakter, mahasiwa memiliki pola pikir yang kritis, kreatif dan idealis yang membawa inovasi baru dalam bangsa ini untuk beranjak dan berubah lebih baik lagi kedepannya. Inovasi yang luar biasa yang canggih dengan berbagai ilmu pengetahuan yang mereka miliki melalui pendidikan yang ditempuh di perguruan tinggi.
Kedua, dari aspek intelektualitas mereka dalam hal kecerdasan dan wawasan pengetahuan mereka yang luas. Hal tersebut sangat menentukan, sehingga mahasiswa mampu memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi negara ini. Karena mahasiwa sudah memiliki bekal pengetahuan yang membuat mereka sudah sering diperhadapkan dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah yang baru.
Kedua potensi tersebut, apabila dimiliki oleh setiap mahasiwa di Indonesia bukan suatu hal yang mustahil jika bangsa ini akan mengalami perubahan menjadi bangsa lebih maju dan berkembang kedepannya.dan seharusnya setiap mahasiswa memiliki kedua aspek tersebut, dan yang terpenting adalah rasa nasionalisme dalam diri setiap mahasiwa untuk tetap setiap pada tanah air tercinta ini. Karena dengan rasa nasionalisme yang tinggi maka akan tergerak rasa untuk mau berkorban demi Indonesia yang lebih baik apalah gunanya intelektual yang tinggi tanpa aksi dengan jiwa nasionalisme sedangkan aksi tanpa intelektualitas yang baik adalah nol besar. Artinya jadilah mahasiswa yang cerdas yang bukan hanya sekadar berpikir namun juga bertindak. Karena kalau hanya berpikir bagaimana orang lain tahu apa yang kita pikirkan, kalau hanya bertindak tanpa berpikir itu bukan mahasiwa namanya.


Comments

Popular Posts